APASIH MENDAKI GUNUNG ?
Bagi
orang awam kiprah petualang seperti mendaki gunung selalu menimbulkan
pertanyaan yang kabur ( tidak jelas ). Mau apasih kesana?, pertanyaan ini
sederhana tapi sering membuat bingung dan kesal orang yang di Tanya.
Motifasi
mendaki gunung memang bermacam-macam, diantara garis besarnya adalah :
kebutuhan akan pengalaman baru, foto-foto di puncak gunung, kebutuhan akan
prestasi, kebutuhan akan eksistensi dirinya oleh masyarakat. Tetapi sebenarnya
yang paling mendasar adalah : rasa keingintahuan. Keingintahuan inilah yang
mendorong keberanian dan ketabahan dalam melawan tantangan alam, apalagi kalau
di gunung masalah yang kita hadapi cuma satu, yaitu bagai mana kita mencapai
puncak dan turun dengan selamat. Seseorang pendaki gunung bukan untuk
menaklukkan gunung, nekat berani kematian, untuk pamer kebolehan, dan sebagainya,
tetapi ingin mempelajari dan menghargai arti hidup dan kehidupan. Karna di
gunung akan menemukan satu hal dan lain hal yang kita tidak temukan dalam
kehidupan sehari-hari.
PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG
Mendaki gunung dalam pengertian mountaineering terdiri tiga tahap yaitu :
• Berjalan ( hill walking ).
• Memanjat tebing ( rock climbing ).
• Mendaki gunung es ( snow and ice climbing ).
Di Indonesia tahap pertamalah yang banyak di gunakan karena kondisinya yang memungkinkan. Dalam mendaki gunung ada dua factor yang mempengarui berhasil tidaknya suatu pendakian :
• Faktor intern ( datangnya dari sipendaki sendiri ). Factor ini harus dipersiapkan sebaik mungkin sebelum pendakian.
• Fakator ekstern ( datangnya dari luar sipendaki ) factor ini bisa berupa badai, hujan, kabut dan sebagainya dsg. faktor ini masih bisa di perhitungkan. meskipun hal ini tidak semudah factor intern.
PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG.
Untuk sebuah pendakian diperlukan suatu perlengkapan yang harus disiapkan
SEPATU
Sepatu
untuk melindungi kaki, sepatu untuk mendaki harus mempunyai sol yang kembangnya
besar agar cengkrammannya kuat, berpunggung tinggi supaya biasa imemperkokoh
pergelangan kaki, didalam mempunyai ruang yang luas agar jari-jari kaki tidak
terdorong ke depan saat menuruni guunung. dan pilihlah satu nomor lebih besar
dari sesungguhnya.
RANSEL
Gunanya
untuk membawa semua perlengkapan pendakian, yang perlu di perhatikan dalam
penggunaan rangsel ini factor keamanan dan kenyamanan. Pilihlah rangsel yang
sesuai dengan fostor tubuh. Pengepakan barang juga mempengarui kenyamanan.
PAKAIAN
Karena sering terjadi perubahan suhu udara yang tidak terduga, maka pakaian harus disesuaikan dengan keadan tersebut. Bahan dan pakaian dipilih untuk menjaga kehangatan tubuh, dari angina dan hujan.
Juga membawa ponco, sarung tangan, sarung kepala, kaos tangan, kaos kaki, bahannya kalau bisa dari wol, warna yang norak. Kalau tersesat tim SAR mudah melihatnya.
TENDA
Tenda merupakan tempat berlindung dari angina dan hujan. Tidur di tenda yang nyaman akan mengembalikan tenaga untuk berjalan esoknya. Dari bentunya tenda ada beberapa macam, tenda dome, tenda prisma, tenda piramit kubah, tenda barak dan lain lain.
Tenda dome
PERLENGKAPAN TIDUR
Bahan terbaik untuk kantung tidur di gunung adalah down atau duvet. Down atau duvet adalah bulu-bulu halus dari unggas akuatik, biasanya angsa atau bebek. Dan harganya mahal.
PERLENGKAPAN MASAK
Kompor yang kecil dan praktis adalah pilihan terbaik untuk memasak di atas gunung. Panci kecil dari almonium atau baja yang lebih praktis nesting, yaitu satu set panic bila tidak dipakai bias disusun menjadi satu. Juga membawa sendok, gelas, piring dan keperluan lainnya.
PERLENGKAPAN MAKANAN
Makanan
siap saji pilihan utama di bawa sebagai bekal mendaki gunung. Praktis bawanya,
cepat masak sehingga menghemat waktu dan bahan baker, di took banyak tersedia
seperti kornet, sarden, mie instant, biscuit, coklat,dan lain-lain. Pendaki
gunung membutuhkan sekitar 5000 kalari 70 gram sampai 100 gram protein.
PERLENGKAPAN TAMBAHAN
Selain
perlengkapan utama yang harus dibawa seperti senter, lilin, parang, katong
plastic, penangkis serangga, minyak pelindung matahari, obat-obatan pribadi,
satu set P3K, perlengkan kebersihan seperti sabun, odol, sikat gigi, sisir,
cukur kumis dan lain-lain.
BAGAIMANA CARA MENDAKI GUNUNG
Pendakian
dimulai dari padang rumput, hutan tetapi harus tetap dijalur menuju puncak.
Dibutuhkan fisik yang prima. Pada pendaki dapat melakukan pemanjatan vertical
cara ini harus mempunyai persiapan yang matang, pemanjatan jenis ini
dikembangkan pada abad ke 20. yang terpenting harus hati-hati, sabar, kuasai
mental, tenang dan jangan lupa terus berdoa pada TYE agar pendakian selamat dan
sukses.
PENYAKIT
GUNUNG ( MOUNTAIN SICKNESS )
Digunung
penyaakit yang menyerang biasanya pengaruh ketingggian, suhu yang dingin serta
panas yang berlebihan. Keaegaran jasmaninya yang bagus tidak mudah terpengaruh
oleh penyakit ini. Adapun jenis penyakit tersebut adalah :
1. HIPOTERMIA ( MENURUNNYA SUHU TUBUH )
Penyebab bukan udara dingin akan tetapi di sebabkan kehujanan. Gejala-gejala hipotermia :
• Menggigil hebat dan tidak terkontrol.
• Bicara menjadi lambat, samar-samar/tidak jelas,menggumam.
• Daya ingat kacau.
• Tangan memiliki kesulitan untuk memegang.
• Saat berjalan tersandung beberapa kali.
• Mengantuk ( tidur berarti menuju kematian ).
• Kelelahan yang nyata. Adanya ketidak mampuan untuk bangun setelah beristirahat.
Cara penanggulangannya adalah :
• Jangan biarkan tidur, karena akan menyebabkan kehilangan kesadaran.
• Ganti bajunya yang basah dan jauhkan dari angina.
• Kalau bias dekatkan ke api unggun/saling berdekapan agar suhu meningkat
• Setelah sadar berikan minuman yang hangat dan manis.
Penyebab bukan udara dingin akan tetapi di sebabkan kehujanan. Gejala-gejala hipotermia :
• Menggigil hebat dan tidak terkontrol.
• Bicara menjadi lambat, samar-samar/tidak jelas,menggumam.
• Daya ingat kacau.
• Tangan memiliki kesulitan untuk memegang.
• Saat berjalan tersandung beberapa kali.
• Mengantuk ( tidur berarti menuju kematian ).
• Kelelahan yang nyata. Adanya ketidak mampuan untuk bangun setelah beristirahat.
Cara penanggulangannya adalah :
• Jangan biarkan tidur, karena akan menyebabkan kehilangan kesadaran.
• Ganti bajunya yang basah dan jauhkan dari angina.
• Kalau bias dekatkan ke api unggun/saling berdekapan agar suhu meningkat
• Setelah sadar berikan minuman yang hangat dan manis.
2. HIPOKSIA ( BERKURANGNYA OKSIGEN
DALAM TUBUH )
Diakibatkan oleh pengaruh ketinggian,
dimana semakin tinggi daerah tersebut semakin rendah kadar oksigennya.
Ciri-ciri : pusing, mual, sesak nafas, sakit kepala, muka pucat, kuku dan bibir
terlihat kebiruan. Pada umumnya gejala ini hilang dengan sendirinya setelah
beristirahat selama 12 jam kalau tidak berasil turunkan sampai 500-600 meter
dari tempat semula.
3. HYPERTERMIA ( KEPANASAN )
Rasa
panas yang berlebihan dapat terjadi disebabkan keadaan alam yang panas dan
tubuh yang lemas. Keadaanini menyebabkan urat darah mengembang disertai pusing,
mual, haus, sakit kepala, kulit lembab dan dingin serta urat nadi berdenyut
keras. Cara penanggulanganya adalah sipenderita beristirahat di tempat teduh
dan diberi air dingin yang sudah diberi garam.
TATA CARA MELAKUKAN PENDAKIAN
Untuk menghindari bahaya dalam pendakian seorang pendaki harus memiliki keterampilan dan persiapan sebagai berikut :
Ø Mempersiapkan dan menata segala
sesuatu yang akan di bawa dalam pendakian.
Ø Kita harus bersikap ramah/sopan
terhadap penduduk desa yang dilalui.
Ø Melapor pada petugas didesa terahir
( PHPA ) karna bias membantu jika terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan.
Ø Mempelajari situasi dan kondisinya
atau krakter gunung yang akan didaki.
Ø Jangan merusak habitat hewan dan
tumbuhan di gunung tersebut.
Ø Membawa sampahnya kembali.
Melapor pada pihak yang berwenang didesa pertama
yang dijumpai, bahwa pendakian sudah turun atau selesai
0 komentar:
Post a Comment
Saling menghormati sesama komentar..........